Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Menejemen galau

Sahabat sejenak tadi gue dengerin radio salah satu tema malam ini "Menejemen Galau".
waw terlintas sangat menarik tema ini, karena yang sering disebut banyak orang yaitu :galau...

berikut ini hasil gue dengerin tausiah di radio itu :

*apa sih galau itu?
galau: kondisi gak jelas alias geje

*penyebabnya?
1. ketika tidak padam dengan kondisi dirinya sendiri
2. gak tau apa yang dia inginkan (alias gak tau tujuan yang akan dicapai)
3. tidak punya pegangan yang kuat (gak punya prinsip)


*Galau >> berarti ada yang tidak beres dengan diri kita

*ciri-ciri orang yang lagi galau?
- lemes
- tatapan matanya seperti ngelamun
- di ajak ngomng gak conect

*cara mengatasi galau?
- kondisi tubuh (gerakan)
  misalnya ketika wajahnya muram jadi berusaha tersenyum, berjalan lebih cepat, berdiri lebih tegap de el el
- fokus pada pikiran

selain itu >> dekatkan lah diri kita para Robb kita...

nahhhh kalo masalah "cinta" > yakinlah pada Allah, pasti Allah akan memberi yang terbaik
(ingat an-nur :26) :D

okey sobat semoga bermanfaat

#sumber : kajian MQ Fm ahad, 31 maret 2013
semoga akhir bulan ini jadi renungan hingga pada april dan seterusnya tidak menjadi "galau"
 
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Yang Terbaik




Sahabat, kadang dalam setiap doa kita, kita selalu memanjatkan doa meminta segalanya yang terbaik. Tetapi saat Allah mengabulkan doa kita,kita seringkali kecewa. Berikut adalah kisah dari seseorang yang terbaik yang diberikan oleh Allah.
Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot.
Namun, sesuatu pun terjadilah. Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center
Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan , percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ?
Aku sangat yakin bahwa akulah yang akan terpilih. “ Tuhan, biarlah diriku yang terpilih karena itu adalah anugerah yang terbesar dalam hiduku!” , begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain yaitu Christina McAufliffe.
Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam ?
Aku berpaling pada ayahku. Dan katanya: “Semua terjadi karena suatu alasan.”
Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? 73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak… dan menewaskan semua penumpang.
Saat itulah aku menangis, dan perasaan kesal dan marah kepada Tuhan hilang…yang ada adalah perasaan yang sangat bahagia dan tersanjung…bahwa Tuhan benar-benar sayang kepada diriku.
Aku teringat kata-kata ayahku: “Semua terjadi karena suatu alasan.” Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang….Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Sang Pencipta karena tidak semua doaku dikabulkan.

Ya tidak dikabulkanya keinginan kita bisa jadi yang tebaik bagi kita. Yakinlah bahwa Allah lebih tahu dari kita semua. Teruslah kerjar mimpi, jangan pedulikan hasil, yang terpenting adalah proses untuk meraih mimpi kita.Dalam Al-qur’an pun disebutkan bahwa :
Artinya : Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.(QS. Al-Baqoroh : 216)

Kita ingin keinginan kita terkabulkan, tetapi Harus diingat bahwa Sang Maha Pemberi yaitu Allah SWT adalah yang Maha mengetahui yang terbaik dan cocok untuk kita. Semoga kisah tersebut menambah motivasi kita dan yang terpenting adalah Bahwa Ketika kita yakin pada Allah maka kita akan merasakan keoptimisan dalam hidup ini. Semangat Sahabatku semua *_*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS